Kamis, 5 Desember 2024

Asal-usul dan Sejarah

Anne Boleyn, Istri Raja Henry VIII Kepala Dipenggal karena Gagal Memberikan Anak Laki-laki

Sabtu, 26 November 2022 8:0

ANNE - Anne Boleyn, Istri Raja Henry VIII dipenggal mati di menara. ( Arsip Bettmann)

IDENESIA.CO - Anne Boleyn, istri King Henry VIII dihukum mati karena tidak dapat memberikan anak laki-laki.

Menjadi ratu tak seindah yang dibayangkan kaum hawa, begitulah cerita yang diambil dari seorang Anne Boleyn.

Bagaimana tidak, Anne Boleyn harus berakhir tragis dengan kepala terpenggal atas berbagai macam tuduhan yang dilayangkan oleh suaminya sendiri, Raja Henry VIII. Eksekusi mati Anne Boleyn berlangsung di Tower Green, London, pada 19 Mei 1536.

Lahir sekitar tahun 1501, Anne Boleyn adalah putri Sir Thomas Boleyn, yang kemudian menjadi earl Wiltshire dan Ormonde, dan istrinya, Lady Elizabeth Howard.

Setelah sempat menghabiskan masa mudanya di Perancis, Anne kembali ke Inggris pada 1522 untuk dinikahkan dengan kerabat jauhnya, James Butler. Akan tetapi, rencana itu dibatalkan karena ayahnya menemukan tempat yang lebih tepat untuk putrinya, yakni di istana raja.

Ia kemudian menjadi pelayan terhormat untuk Catherine dari Aragon, yakni istri pertama raja Henry VIII yang dinikahi pada 1509-1533.

Anne Boleyn merupakan keluarga bangsawan, sehingga ia banyak mendapatkan pendidikan hingga keterampilan yang memukau.

Anne mampu tampil menawan dengan menari, menyanyi, dan juga keterampilan seni lain. Ia juga memiliki fungsi politik di pengadilan dan berperan untuk menyapa para pejabat asing sehingga ia memiliki pengaruh dalam urusan internasional.

Karena kemampuannya inilah Anne memiliki keterlibatan dengan banyak pemimpin politik, termasuk dengan menteri utama Raja Henry VII yakni Thomas Cromwell.

Hal ini rupanya membuat Raja Henry VIIII jatuh hati pada Anne. Sayangnya, Anne menolak cinta Raja Henry VIII karena Catherine masih berstatus sebagai istri sang raja dan tidak mau dijadikan gundik.

Untuk itu, Raja Henry VIII mengupayakan agar ia bisa menceraikan sang istri. Proses perceraian pun memakan waktu yang tidak sebentar karena gereja terus menolak permohonan sang raja.

Setelah gejolak tersebut akhirnya mereka menikah secara diam-diam pada 1533.Pernikahan tersebut rupanya membuat sang raja dan Uskup Agung Canterbury dikucilkan dari gereja Katolik.

Kemudian, Anne melahirkan anak perempuan pada 1533 yang nantinya menjadi Ratu Elizabeth I. Ia juga sempat mengalami keguguran dan satu-satunya anak laki-laki yang ia miliki justru lahir dalam keadaan mati pada Januari 1536.

Pernikahan yang awalnya baik saja, menjadi keretakan karena Anne tak dapat melahirkan putra sebagai penerus kerajaan yang membuat Raja Henry VIII murka.

Raja Henry VIII akhirnya melakukan perzinahan dengan Madge Shelton dan Jane Seymour. Keduanya merupakan pendamping ratu. Di samping itu, Anne tengah berselisih paham dengan Cromwell perihal kebijakan luar negeri dan keuangan.

Pada akhirnya, Anne Boleyn dituduh melakukan hubungan seksual dengan salah seorang anggota istana, melakukan inses, dan menggunakan ilmu sihir untuk sang raja. Anne kabarnya mendapatkan siksaan untuk mengakui perbuatannya sebelum akhirnya kepalanya dipenggal.

11 hari setelah kematian Anne, Raja Henry VIII melangsungkan pernikahan dengan Jane Seymour.

Kemudian, Putrinya bersama Raja Henry VIII, Elizabeth I, tumbuh dan menjelma sebagai salah satu ratu Inggris yang paling dihormati. (Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat