"Prasasti di guci ini memberikan wawasan tidak hanya tentang adanya pengaruh penutur bahasa Sabaean di Israel, tetapi juga sistem geopolitik yang menghubungkan wilayah ini dengan wilayah lainnya,"tambahnya.

Tulisan yang terukir menggunakan aksara Arab Selatan Kuno ini dipercaya sebagai tulisan tertua yang ditemukan di Israel yang menggunakan sistem aksara tersebut, yang biasa digunakan pada zaman Alkitab di Semenanjung Arab.

Keberadaan tulisan ini memperkuat dugaan adanya hubungan dagang dan pertukaran budaya yang erat antara Raja Sulaiman dengan Kerajaan Sheba, terutama terkait dengan budidaya tanaman untuk produksi parfum dan dupa.

Penggalian yang dilakukan pada 2012 juga menghasilkan enam kendi besar lainnya yang diyakini berasal dari abad ke-10 SM, memperkuat bukti adanya perdagangan dan pertukaran komoditas antara kerajaan-kerajaan kuno di wilayah tersebut

. Dr. Vainstub dan timnya berpendapat bahwa potongan-potongan guci ini bisa jadi merupakan tanda hubungan diplomatik antara Raja Sulaiman dan kerajaan yang menguasai rute perdagangan dari gurun Negev menuju dermaga Mediterania.

(Redaksi)