Konstruksi bangunan sebagian besar terbuat dari bahan kayu.
Sayangnya, kemegahan THG tidak berlangsung lama.
Tidak butuh waktu lama, bangunan di lokasi wisata belanja itu kusam dan kumuh.
Hadirnya preman yang keram memalak pengunjung jadi masalah terbesar.
THG kemudian lambat laun kehilanggan pengunjungnya.
Kondisi diperparah dengan bermunculannya pedagang barang bekas yang menjamur, dengan toko yang tidak tertata rapi.
Belum lagi lahan becek dan genangan air membuat kesan kumuh semakin menguat.
Pada masa pemerintahan, Wali Kota Samarinda, Waris Husain, akhirnya membuat gebrakan baru.
Taman Hiburan Gelora sudah tamat, penggantinya adalah Citra Niaga.
Mulai dibangun tahun 1986, Citra Niaga hadir menjadi wajah baru pusat belanja Samarinda kala itu.