Pemda Danai Riset
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan, kolaborasi riset dan inovasi tak hanya dilakukan pihaknya dengan swasta. Ia juga mengajak seluruh pemerintah daerah untuk turut berperan dalam pengembangan riset dan inovasi bersama BRIN. Wujudnya dapat berupa kerja sama pendanaan (joint funding) riset inovasi sesuai potensi dan kebutuhan daerah bersangkutan.
"Untuk melakukan riset pasti berat harus punya supporting system yang kuat. Tapi supaya mendorong periset lebih menjawab kebutuhan di daerah kita mendorong untuk joint funding," kata Handoko dalam acara Temu Brida dengan tema Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti virtual di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Dalam skema joint funding tersebut, dana yang digelontorkan pemda dapat disandingkan dengan program pendanaan hibah riset BRIN. Kemudian ada dukungan fasilitas dan infrastruktur riset dari BRIN, sehingga dapat mengakses periset terbaik dari seluruh Indonesia.
Handoko menuturkan, nantinya BRIN akan membuka joint call untuk melakukan riset yang berbasis kebutuhan daerah. Handoko mencontohkan, jika pemda mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk riset daerah. Maka, alokasi dana tersebut dapat disampaikan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) untuk joint funding dengan Deputi Fasilitasi Riset di BRIN yang memegang hibah riset. Sehingga masyarakat akan tahu bahwa pemda punya kesadaran dan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pada akhirnya, pemda nantinya mendapatkan solusi teknologi yang sudah proven tanpa keluar biaya banyak.
Tiga Komponen
Kolaborasi ini terjalin ketika pihak Solusi247 mendapatkan permintaan dari RS Harapan Kita untuk menerapkan entri data rumah sakit secara cepat. Solusinya, kata Asril, adalah kita butuh menerapkan ASR, di mana si dokter cukup mengucapkan dan kita konversi menjadi teks.