IDENESIA.CO - Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat karena stroke. Terdapat pul...
IDENESIA.CO - Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat karena stroke.
Terdapat pula nama-nama kardinal dari luar benua Eropa yang digadang-gadang menggantikan posisi Paus Fransiskus, diantaranya Pietro Parolin dari Italia, Angelo Bagnasco (Italia), Cardinal Pierbattista Pizzaballa, dan Peter Erdo (Hungaria).
Untuk mendapatkan paus baru, kardinal dari seluruh dunia yang berusia di bawah 80 tahun harus melakukan pemungutan suara atau voting, yang dimulai antara 15-20 hari setelah masa berkabung.
Voting ini dapat berlangsung beberapa putaran selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Seorang paus sendiri secara teknis merupakan kardinal pria.
Kardinal yang dipilih menjadi paus biasanya berusia di bawah 80 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan kardinal berusia di atas itu menjadi pemimpin umat Katolik sedunia.
Berikut daftar kardinal dari luar Eropa yang berpotensi menjadi pengganti Paus Fransiskus:
KANDIDAT DARI EROPA
1. Kardinal Pietro Parolin (Italia)
• Usia: 70 tahun
• Jabatan: Sekretaris Negara Vatikan
• Latar Belakang: Diplomat kawakan Vatikan. Dianggap sebagai "tangan kanan" Paus Fransiskus.
• Pandangan: Moderat dan dikenal pragmatis. Pendukung pendekatan pastoral dalam isu moral.
2. Kardinal Angelo Bagnasco (Italia)
• Usia: 81 tahun
• Jabatan: Mantan Presiden Konferensi Waligereja Italia
• Latar Belakang: Tokoh konservatif kuat di dalam Gereja Italia.
• Pandangan: Konservatif, dikenal sangat tegas dalam menentang isu-isu seperti pernikahan sesama jenis.
3. Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Italia/Israel)
• Usia: 59 tahun
• Jabatan: Patriark Latin Yerusalem
• Latar Belakang: Pakar Timur Tengah, aktif dalam dialog antaragama.
• Pandangan: Moderat, berpengalaman di wilayah konflik. Dinilai punya diplomasi kuat.
4. Kardinal Peter Erdo (Hungaria)
• Usia: 72 tahun
• Jabatan: Uskup Agung Esztergom-Budapest
• Latar Belakang: Teolog konservatif dari Eropa Timur
• Pandangan: Cenderung tradisional, tetapi cukup terbuka terhadap dialog internasional.
KANDIDAT DARI ASIA
5. Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina)
• Usia: 67 tahun
• Jabatan: Pro-Prefek Dikasteri Evangelisasi
• Latar Belakang: Populer, karismatik, dan dikenal sebagai "Fransiskus dari Asia"
• Pandangan: Progresif dalam pendekatan sosial, ramah terhadap media dan kaum muda
• Catatan: Pernah dikritik atas kepemimpinan di Caritas Internationalis
6. Kardinal Malcolm Ranjith (Sri Lanka)
• Usia: 77 tahun
• Jabatan: Uskup Agung Kolombo
• Latar Belakang: Mantan diplomat Vatikan, pengkritik liberalisasi liturgi
• Pandangan: Sangat konservatif, menentang pernikahan pendeta dan pemberkatan sesama jenis.
7. Kardinal Charles Maung Bo (Myanmar)
• Usia: 76 tahun
• Jabatan: Uskup Agung Yangon
• Latar Belakang: Suara vokal untuk perdamaian dan keadilan sosial di negara konflik
• Pandangan: Konservatif dalam isu moral, progresif dalam keadilan sosial
KANDIDAT DARI AFRIKA
8. Kardinal Robert Sarah (Guinea)
• Usia: 79 tahun
• Jabatan: Mantan Prefek Kongregasi Ibadat
• Latar Belakang: Tokoh konservatif paling menonjol dari Afrika
• Pandangan: Menolak pemberkatan pasangan sesama jenis dan ordinasi perempuan, ingin Gereja lebih tradisional.
9. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (Kongo)
• Usia: 65 tahun
• Jabatan: Uskup Agung Kinshasa, anggota Dewan Kardinal
• Latar Belakang: Pemimpin vokal terhadap ketidakadilan politik di Kongo
• Pandangan: Sosial progresif, moral konservatif; posisi ambigu soal perempuan jadi imam.
10. Kardinal Stephen Brislin (Afrika Selatan)
• Usia: 68 tahun
• Jabatan: Uskup Agung Cape Town
• Latar Belakang: Pendukung reformasi gereja, dikenal berpikiran terbuka • Pandangan: Mendukung pemberkatan pasangan sesama jenis, terbuka terhadap ordinasi perempuan.
(Redaksi)