Sebagai langkah awal, dua RT dengan karakteristik berbeda akan dijadikan proyek percontohan untuk menerapkan Si Pesut. Satu RT di kawasan permukiman padat penduduk, dan satu lagi di lingkungan perumahan.
“Dua lingkungan ini dipilih agar kita bisa melihat bagaimana penerimaan masyarakat terhadap program ini. Jika ada kendala, kita bisa mengevaluasi dan menyempurnakan sistem sebelum diterapkan secara luas,” tambah Andriansyah.
Uji coba sistem ini dijadwalkan dimulai setelah Lebaran Idulfitri, sementara perancangan dan penyempurnaan sistem akan dilakukan selama bulan Ramadan.
Dengan berbagai inovasi yang diusung, Si Pesut diharapkan tidak hanya menjadi solusi teknis dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mampu membangun budaya baru dalam kesadaran lingkungan di Kota Samarinda.
(Redaksi)