Kamis, 5 Desember 2024

Anggur Shine Muscat Terkandung Redisu Bahan Kimia Berbahaya, Sejumlah Negara Asia Tenggara Lakukan Penyelidikan

Senin, 28 Oktober 2024 23:0

POTRET - Anggur Shine Muscar yang diduga terdapat kandungan residu bahan berbahaya./ foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Anggur Shine Muscat diduga mengandung residu bahan kimia berbahaya

Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) pada Kamis (24/10) mengumumkan bahwa puluhan residu kimia berbahaya ditemukan dalam kandungan anggur Shine Muscat yang diimpor ke Negeri Gajah Putih.

Atas hal itu,  Sejumlah negara Asia Tenggara menggelar penyelidikan terhadap anggur Shine Muscat usai diduga mengandung residu bahan kimia berbahaya.

Sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di seluruh Bangkok terbukti mengandung residu pestisida dengan kadar melebihi batas wajar.

Temuan itu berdasarkan hasil tes laboratorium Thai-PAN yang bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue (Smart Buy), Yayasan untuk Konsumen, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).

"Satu sampel mengandung Chlorpyrifos, bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Sedangkan 22 sampel lain mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas wajar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg)," demikian bunyi temuan Thai-PAN, seperti dikutip The Nation.

Thai-PAN merinci sebanyak 50 jenis residu beracun yang berbeda telah terdeteksi di anggur-anggur tersebut. Di antaranya dua residu Tipe 4 yakni Chlorpyrifos dan Endrin aldehyde. Kemudian 26 residu Tipe 3, yang tak disebutkan secara detail.

Lalu 22 residu yang tak terdaftar di bawah peraturan zat berbahaya Thailand, antara lain Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, dan Spirotetramat.

"Tiga puluh tujuh dari 50 zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik (terhitung 74 persen), yang berpotensi tertinggal di dalam jaringan anggur sehingga sulit untuk dicuci," demikian temuan tersebut.

"Setiap sampel anggur Shine Muscat mengandung antara tujuh sampai 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas hukum untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun," lanjut temuan tersebut.

Menurut Thai-PAN, negara asal pengimpor Shine Muscat kebanyakan tak teridentifikasi. Hanya sembilan dari 24 sampel yang diketahui berasal dari China.

Oleh sebab itu, Thai-PAN mendesak para penjual dan distributor untuk menentukan dengan jelas negara asal barang impor demi kemudahan penelusuran. Thai-PAN juga meminta para penjual mengeluarkan sisa stok anggur Shine Muscat yang terdeteksi beracun dari rak mereka.

Lebih dari itu, para penjual mesti membatalkan impor dari pemasok dan sumber anggur yang terkontaminasi residu beracun apabila terjadi pelanggaran berulang, dikutip dari National Thailand.

Malaysia ikut selidiki

Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKM) Malaysia juga menyatakan bakal melakukan pemeriksaan mendalam terhadap anggur Shine Muscat yang diimpor ke Negeri Jiran.

Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan, Mohammad Sabu, mengatakan pemeriksaan itu akan dilakukan oleh KPKM bersama lembaga terkait seperti Jabatan Perkhidmatan Karantina dan Inspeksi Malaysia dan Bahagian Biosekuriti Jabatan Pertanian.


"Sejauh ini, KPKM belum menerima keluhan mengenai anggur yang mengandung residu kimia yang berlebihan," kata seperti dikutip Malaymail.

Sabu menyampaikan KPKM akan meninjau semua aspek melalui inspeksi dan penelitian yang dilakukan oleh instansi terkait. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan secara konstan.

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat