“Disana sudah tak ada lagi angkot-angkot tua. Jika Samarinda bisa mengelola sedemikian rupa, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat akan beralih kembali ke transportasi umum,” ungkapnya.
“Kuncinya adalah nyaman, murah dan cepat. Insyallah masyarakat mau menggunakan transportasi umum,” tutupnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), untuk jumlah kendaraan bermotor di Kota Samarinda ada 815.342 unit. Paling tinggi di Benua Etam dan disusul Kota Balikpapan 634.243 unit.
Jika hal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan Kota Samarinda akan mengalami peningkatan jumlah kendaraan, dan mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. (Advertorial)