"Iya kondisi helikopter layak terbang dengan crew berjumlah empat orang," kata dia, dikutip dari Antara, Senin (28/11).
Keempat anggota tersebut adalah AKP Arif Saleh yang merupakan Capt Helikopter, Briptu Lasminto, Aipda Joko M dan Bripda Khoirul Anam .
Sebagai informasi, NBO-105 atau BO-105 merupakan helikopter ringan, serbaguna, bermesin ganda yang diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), sekarang PT Dirgantara Indonesia), di bawah lisensi dari Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB), sekarang Airbus Helicopters, sejak 1976.
Helikopter jenis NBO-105 juga sanggup melakukan manuver aerobatik berputar secara terbalik (inverted loop).
Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) adalah yang mengupayakan supaya MBB mau memberikan lisensi pembuatan helikopter itu kepada IPTN pada 1974.
Mulanya MBB enggan memberikan lisensi, tetapi setelah dibujuk oleh Habibie akhirnya mereka bersedia. Sebab Habibie pernah bekerja di perusahaan itu antara 1965 sampai 1973.
Helikopter itu kemudian dikirim dari Hamburg, Jerman dalam bentuk terpisah kemudian dirakit di hanggar IPTN di Bandung, Jawa Barat.