Ia berharap Fadli Zon menilai karya seni melalui kacamata kesenian dan tidak langsung dinilai dengan kacamata atau penafsiran politik.
"Itu hanya simbol kesenian, simbol kesenian yang harus dipahami dengan bahasa kesenian. Tidak bisa kesenian dimaknai dengan bahasa politik," tutur dia.
Fadli Zon berpendapat sejumlah lukisan karya Yos yang akan ditampilkan cukup vulgar. Ia menilai karya seni itu berpotensi menyinggung pihak lain.
"Bahkan agak vulgar, misalnya ada satu lukisan, ya saya juga menerima gambarnya, itu orang yang sedang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang punya ciri budaya tertentu, seperti topi raja Mataram, atau raja Jawa dan sebagainya. Itu kan bisa menyinggung orang lain," kata Fadli dilansir dari Detik.com, Jumat (20/12).
(Redaksi)