Mengisi tangki di atas agar air bisa mengalir ke keran-keran di dalam rumah adalah pekerjaan yang sulit dan menyakitkan.
Bahkan di Rafah, di mana pasukan Israel memerintahkan warga sipil Gaza pergi ke sana untuk berlindung, kekurangan makanan dan air bersih begitu parah sampai-sampai membuat orang-orang kehilangan berat badan dan sakit.
Di dekat tangki air di kawasan permukiman di Rafah, sekelompok anak-anak bergantian minum dengan tangan mereka dari pipa air yang mengalir. Ini pemandangan yang langka terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Mohammed Sobhi Abu Reyala, kepala direktorat air dan limbah di Jabalia, mengatakan ribuan warga Gaza yang mengungsi ke Rafah telah menambah masalah kota yang telah kekurangan bahan bakar untuk mengoperasikan sumur itu.
"Jujur, jaringan pipa air baru yang disediakan oleh saudara-saudara kami di Republik Arab Mesir, saudara-saudara kami di Mesir, sangat berarti dalam meringankan penderitaan pengungsi dan masyarakat Rafah soal air," kata Abu Reyala.
Pabrik-pabrik itu memasang pipa sepanjang 900 meter dari perbatasan Mesir ke Jalur Gaza untuk mengalirkan 600.000 galon air per hari yang cukup memenuhi kebutuhan sekitar 300.000 orang.
(Redaksi)