"Kami akhirnya tiba. Umat manusia telah menyentuh Matahari," kata Nicola Fox, Direktur Divisi Heliofisika NASA, yang berkantor di Washington DC, seperti dikutip SINDOnews dari laman nature, Rabu (15/12/2021).
Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe melintasi atmosfer Matahari pada pukul 09:33 Waktu Universal pada 28 April 2021.
Butuh beberapa bulan bagi para ilmuwan misi untuk mengunduh dan menganalisis data yang dikumpulkannya, termasuk untuk memastikan bahwa pesawat ruang angkasa itu memang melintasi batas yang ditentukan, yang dikenal sebagai permukaan Alfven
Apa Itu Permukaan Alfven
Permukaan Alfven ini menandai antarmuka antara atmosfer Matahari dan wilayah luar angkasa yang didominasi oleh angin Matahari.
Pesawat ruang angkasa melintasi batas Alfvén ketika jaraknya sekitar 14 juta kilometer atau hanya di bawah 20 jari-jari Matahari, dari permukaan Matahari.
Sejak diluncurkan pada tahun 2018, Parker Solar Probe telah mengorbit Matahari dan berputar semakin dekat ke permukaan Matahari pada setiap lintasan.
Pelindung panas karbon-komposit mampu menjaga instrumen di dalamnya dari suhu panas hingga 1.370 derajat Celcius.
Tonggak baru ini menandai satu langkah besar yang dicapai Parker Solar Probe dan satu lompatan raksasa untuk ilmu surya.
Keberhasilan ini membantu ilmuwan mengungkap informasi dan memahami bagaimana Matahari terbentuk dan material apa saja yang menyusunnya.
Lima Jam Lintasi Korona
Wahana penjelajah NASA Parker Solar Probe melintasi korona selama lima jam pada bulan April lalu.