Dari pagi hari, ribuan jiwa telah memadati kawasan Museum Mulawarman dan Tenggarong untuk menyaksikan dan mengikuti langsung dua ritual ini.
Antusiasme masyarakat sudah tidak dapat terbendungkan. Mulai dari menyaksikan prosesi mengulur replika naga laki dan naga bini. Hingga prosesi Rangga Titi dan Belimbur.
Disampaikan Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Heriansyah yang bergelar Pangeran Noto Negoro. Puncak Erau diawali dengan ritual Mengulur Naga.
Dimana puluhan pria dewasa dari Kesultanan akan mengarak dua replika Naga Laki dan Naga Bini sepanjang 17 meter. Dari Museum Mulawarman menuju kapal.
Dan akan berangkat menuju Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana untuk dilarungkan.
"Prosesi hari ini dimulai dengan acara beumban, begorok dan penguluran naga. Filosofinya adalah kepercayaan kami terhadap dunia gaib yang kini menjadi tradisi bagi masyarakat luas. Jadi sebelum ke Kutai Lama kapal akan berputar lima kali. Dan setibanya di Kutai Lama kapal akan berputar sebanyak tujuh kali sebelum memisahkan kepala dan ekor naga. Dan melarungkan badan naga ke Sungai Mahakam,” jelas Heri.