Heri menegaskan dua ritual ini bukanlah penutupan Erau, melainkan puncaknya.
Dirinya juga menyebut Mengulur Naga ke Sungai Mahakam dipercaya dapat memberikan kemakmuran karena berisikan makhluk legendaris dalam legenda Putri Kalang Melenu. Seusai Mengulur Naga, dilanjutkan dengan ritual Rangga Titi.
Dimana, Sultan Aji Muhammad Arifin memercikkan air tuli yang diambil dari Kutai Lama kepada para kerabat dan tamu sebagai tanda memberi berkah dan membersihkan.
“Ritual Rangga Titi juga menjadi tanda dimulainya acara Belimbur, dimana masyarakat akan saling menyiram air kepada sesama. Juga berarti menyucikan diri dari pengaruh jahat. Dan untuk mendapatkan keberkahan, keselamatan dan terhindar dari malapetaka,” tutup Heri.
(Redaksi)