Washington Post bahkan memuat tulisan yang membahas rumor bahwa Neil Armstrong menjadi mualaf.
Penulisnya adalah seorang pengacara sekaligus analis kebijakan bernama Sally Tyler.
Suatu saat di Yogyakarta tahun '90-an, Sally berjumpa pedagang asal Somalia yang kulakan sarung di Indonesia, namanya Abdullah.
Saat Sally menilai suara azan di Yogyakarta dilantunkan dengan merdu, Abdullah lantas bertanya ke Sally soal apa benar Neil Armstrong juga mendengar azan di bulan sana?
Pemerintah AS Respon Soal Neil Armstrong Masuk Islam
Ternyata isu pindah agama itu juga sampai ke telinga Pemerintah AS.
As pun bereaksi atas rumor itu.
Pada Maret 1983, Kementerian Luar Negeri AS mengirimkan pesan ke seluruh kedutaan dan konsulatnya di negara-negara berpenduduk muslim. Begini surat itu dikutip dari detikcom.
1. Mantan astronot Neil Armstrong, saat ini sudah hidup secara pribadi, telah menjadi subjek laporan pers di Mesir, Malaysia, dan Indonesia (dan mungkin juga di manapun) berisi dugaan bahwa dia berpindah agama ke Islam selama pendaratannya di bulan pada 1969. Sebagai hasil dari laporan-laporan itu, Armstrong telah menerima banyak komunikasi dari kalangan perorangan maupun organisasi keagamaan, dan formulir penyelidikan sekurang-kurangnya dari satu pemerintah, tentang kemungkinannya berpartisipasi dalam aktivitas Islami.
2. Menekankan keinginan kuatnya untuk tidak menyinggung siapapun atau menunjukkan sikap tidak menghormati ke agama apapun, Armstrong telah memberi tahu Departemen (Kementerian Luar Negeri AS) bahwa laporan-laporan terkait kepindahan agamanya adalah tidak benar.
3. Bila ada pertanyaan tentang hal ini, Armstrong meminta agar mereka yang bertanya diberi jawaban dengan sopan, namun meyakinkan bahwa dia tidak pindah agama ke Islam dan tak punya rencana atau keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat di luar negeri guna mengikuti aktivitas keagamaan Islam.
Klarifikasi Kementerian Luar Negeri AS Tak Kuat
Namun klarifikasi Kementerian Luar Negeri AS tak cukup kuat untuk membendung rumor itu.
Malahan, rumor itu semakin berkembang ke cerita yang baru lagi.
Rumor selanjutnya menceritakan, saat Apollo 11 menemukan bahwa bumi memancarkan cahaya (memang benar demikian).
Sumber cahaya itu ternyata adalah Kakbah di Mekah, dan itu adalah bukti bahwa Mekah adalah pusat dunia.