Selain di Gresik, Rabu Wekasan juga menjadi tradisi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat DIY melakukan upacara tradisional pada hari tersebut di Tempuran, tempat bertemuanya dua sungai, Kali Opak dan Kali Gajah Wong.
Mulanya, upacara ini digelar oleh Sultan Agung saat menyelenggarakan pertemuan dengan Kanjeng Ratu Kidul sang penguasa Pantai Selatan.
Namun, lambat laun upacara ini dirasakan mempunyai efek negatif. Hingga akhirnya, acara ini pun diubah jadi acara adat arak-arakan gunungan hasil bumi dengan tujuan menolak bala maupun kesialan lainnya.
Ada beberapa mitos yang berkembang :
1. Tidak Boleh Menikah
Salah satu mitos tentang Rebo Wekasan adalah tidak boleh menikah. Konon, pasangan yang menikah pada hari Rebo Wekasan akan mendapat kesialan. Bahkan, orang yang nekat menggelar pesta pernikahan pada hari ini rumah tangganya akan diliputi pertengkaran hingga perceraian.
2. Larangan Berhubungan Intim