Ia menghapus cuitan-cuitan kontroversial yang pernah dibuatnya mengenai Trump dan mengungkapkan penyesalan atas pandangannya yang dulu. Vance kini menganggap Trump sebagai presiden yang baik dan menyebut dirinya sebagai pendukung setia mantan presiden tersebut.
Perubahan sikap Vance ini memunculkan berbagai spekulasi tentang apakah motivasi politiknya lebih didorong oleh opportunisme pribadi atau keyakinan ideologis yang tulus. Beberapa pihak, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik, mempertanyakan integritas Vance yang tampak berbalik arah begitu cepat.
Namun, bagi Trump dan para penasihatnya, transformasi ini dianggap sebagai hal yang sah dan mencerminkan keyakinan politik yang selaras dengan populisme ekonomi dan isolasionisme yang selama ini dibawa Trump.
Vance, yang kini telah menjadi senator AS dari Ohio, menginginkan untuk melanjutkan perjuangannya melalui kolaborasi dengan Trump.
Vance telah menjadi sekutu kuat mantan presiden tersebut. Menjelang kampanye Senatnya, Vance meminta maaf karena sebelumnya menyebut Trump "tercela."
"Seperti banyak orang, saya mengkritik Trump pada tahun 2016," kata Vance kepada CNN pada tahun 2021. "Saya menyesal telah salah menilai orang itu," kata Vance, seraya menambahkan bahwa menurutnya Donald Trump adalah presiden yang baik.
(Redaksi)