Benua Lawas sebuah daerah di Muara Kaman Ilir disebut-sebut menjadi pusat kota Kerajaan Martapura, dalam buku terbitan Pemkab Kukar, berjudul: Dari Swapraja ke Kabupaten Kutai (1975).
Nama Martapura diartikan sebagai Istana Harapan.
Nama daerah Martapura juga ditemukan di sekitaran Muara Kaman, Kukar.
Letaknya di tepi kiri Sungai Mahakam, atau di seberang Muara Kaman saat ini, dikutip dari buku Muhammad Sarip, Pegiat Sejarah berjudul: Kerajaan Martapura Dalam Literasi Kerajaan Kutai 400-1635 (2021).
Benua Lawas dan Martapura sangat penting artinya bagi kerajaan.
Penelusuran menemukan adanya area bekas benteng pertahana. Lima lapis benteng pertahanan ditemukan di Benua Lawas, dan tiga benteng ditemukan di Martapura.
Benteng ditemukan berupa tanggul tanah. Di bagian luar benteng terdapat parit.
Sebagai area yang patut diduga menjadi pusat Kerajaan Martapura, diperkuat banyaknya temuan benda bersejarah peninggalan masa lampau (Eksperisi Kudungga, Menelusuri Jejak Peradaban Kutai, tahun 2017).
Dimana ada gula, disitu ada semut.
Penemuan artefak-artefak kuno ini menjadi daya tarik kolektor barang antik.
Dari sinilah kisah pilu penjarahan artefak kuno Kerajaan Martapura di mulai.
Periode tahun 1995 hingga 1997, terjadi pengalian liar untuk memburu artefak kuno.