Lika liku perjalanan hidup Tirto dilalui dengan penuh perjuangan dengan berbagai peran dan profesi dalam pekerjaan. Hingga pada tahun 1973, bermodal sebesar Rp 150 juta, Tirto bersama adiknya Slamet Utomo, mereka mendirikan pabrik di Bekasi pada tahun 1973 dengan nama PT Golden Mississippi dengan merek produk awalnya bernama Puritas.
Tirto mendirikan pabrik pertama pada tahun 1973 silam di Pondok Ungu, Bekasi. Setahun kemudian, perusahaan Tirto akhirnya mampu memproduksi produk pertama Aqua. Air minum tersebut dikemas dalam bentuk botol kaca berukuran 950 ml. Sebotol AMDK Aqua saat itu dibanderol dengan harga Rp 75.
Lalu, 10 tahun kemudian, Tirto kembali mendirikan pabrik Aqua. Pabrik kedua Aqua itu didirikan di Pandaan, Jawa Timur. Lokasi itu dipilih agar bisa lebih mendekatkan produk Aqua pada konsumen yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Pada 1985, akhirnya Aqua mengembangkan bentuk kemasan baru yaitu berbentuk PET (botol plastik) ukuran 220 ml. Transformasi bentuk kemasan ini dianggap lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada 1990, Aqua melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham. Selanjutnya, pada tahun 1998, terbentuk aliansi strategis antara PT Tirta Investama dengan Danone melalui Danone Asia Holding Pte Ltd sebagai minority shareholder.
Maksudnya, mayoritas saham PT Aqua Golden Mississippi diakuisisi oleh perusahaan multinasional asal Prancis, Danone melalui Danone Asia Holding Pte. Meskipun demikian, ketika itu Tirto Utomo sebagai pendiri Aqua masih memegang saham di Aqua lewat PT Tirta Investama.
Aliansi PT. Tirta Investama dengan Perusahaan Multinasional Danone
DI Tahun 1998, terjadi aliansi strategis antara Tirta Investama dan Danone melalui Danone Asia Holding Pte Ltd sebagai minority shareholder, selanjutnya Tirta Investama, PT Aqua Golden Mississippi dan PT Tirta Sibayakindo sepakat untuk bersinergi membentuk Grup Aqua.
Pada tahun 2000 Aqua pun mulai mencantumkan 'Danone' di seluruh produknya. Pada 2001, Danone mulai meningkatkan kepemilikan saham di Tirta Investama sehingga Danone menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua. Di tahun yang sama, Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml.
PT Aqua Golden Mississippi sempat tercatat di Bursa Efek Indonesia (dulu Bursa Efek Jakarta/BEJ) dengan kode AQUA, tapi kemudian secara sukarela delisting pada 1 April 2011.
Presdir AQUA saat itu, Willy Sidharta dalam suratnya kepada BEJ dan Bapepam (kini OJK), dikutip Detikfinance, menjelaskan, rencana go private tersebut berkaitan dengan kebijakan Danone Asia untuk mengkonsolidasikan kegiatannya di Indonesia dalam bidang pembotolan air minum dalam kemasan.