Jumat, 22 November 2024

Asal-usul dan Sejarah

Sederet Fakta Tembakau Indonesia, Ternyata Bukan Tanaman Khas Nusantara

Menelusuri Asal-usul Budaya rokok

Senin, 13 Desember 2021 17:31

Ilustrasi tembakau. Sederet fakta tembakau Indonesia, ternyata bukan tanaman khas Nusantara. Menelusuri jejak dan asal-usul budaya rokok.

Meski demikian, Thomas yang mengutip Onghokham dan Budiman juga mengungkap, ternyata suku pegunungan Papua seperti Tapiro telah lama memiliki kebiasaan melinting dan menghisap tembakau asli Papua.

Jenisnya pun dekat dengan spesies tembakau asli Australia Nicotiana soavelens, yang perlu diteliti lebih lanjut.

Kepala Desa Colol, Valentinus, membawa hasil panen kopi, sirih pinang dan rokok sebagai syarat Torok Manu.

Thomas S. Raffles juga merekam kebiasaan orang Jawa yang suka menghisap tembakau karena diperkenalkan orang Belanda pada 1601.

Sunaryo memaparkan tahun yang disebutkan Raffles sesuai dengan naskah Babad Ing Sangkala.

Penggunaannya juga sudah masif hingga ke wilayah Banten.

"Kecil kemungkinan tembakau yang dikonsumsi didatangkan dari daratan Amerika maupun daratan Eropa, mengingat tembakau sangatlah mahal untuk konsumsi orang Jawa saat itu. Kemungkinan besar tanaman tembakau sudah ditanam di pulau Jawa untuk kebutuhan sendiri," terang Sunaryo.

Terbukti, VOC pada 1650 ternyata telah mengalihfungsikan beberapa kawasan di Nusantara sebagai perkebunan tembakau.

Beberapa daerah itu seperti Kedu, Bagtelen, Malang, dan Priangan, yang akhirnya meresap dalam keseharian masyarakat Nusantara.

Ketika Raffles menjadi Gubernur Jenderal pada 1811-1816, kebijakan seluruh tanah jajahan adalah milik kerajaan Inggris berlaku.

Isinya, bagi siapapun yang mendiami tanah koloni harus membayar pajak bumi hasil.

Kebijakan itu kemudian terwariskan ketika Belanda kembali berkuasa dan berubah menjadi cultuurstelsel pada 1830.

Salah satu turunan peraturan yang menyengsarakan pertani adalah keharusan menanam di sepertiga luas tanahnya dengan tembakau yang bisa diekspor.

Perkebunan tembakau akhirnya merebak hingga luar Jawa seperti Ternate, Kepualaun Kei, Makian, Buru, Seram, Ambon, dan Bali, dalam kurun waktu 20 tahun setelah peraturan Cultuurstelsel berlaku.

Perkawinan dengan rempah Ketika membeli rokok asli luar negeri, cobalah Anda rasakan, ada kandungan yang hampa saat dinikmati.

Bila diamati, ternyata rokok Indonesia yang ada saat ini memiliki rempah sebagai kandungannya, salah satunya cengkeh (Syzygium aromaticum).

Cengkeh menjadi salah satu kisah awal lahirnya rokok kretek, yang diperkirakan sudah ada pada 1870.

Dalam salah satu versi yang dikutip Sunaryo, Kudus memiliki industri rokok kretek lintingan di rumah tangga.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat