Warga penduduk lokal juga ikut hadir, pihak Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martapura, diwakili Putra Mahkota A. P. Adi Pati Peraboe Anoem Soeria Adi Ningrat.
Pada peresmian itu pula, JO van Gruisen, Pemimpin Perusahan Petambangan Batu Bara Oost-Borneo Maatschappij NV, memberikan pidato dalam bahasa Belanda dan melayu.
"Kami tujukan kepada gubernur di daerah ini, Dr. Haga yang dibunuh dengan memalukan, kepada pegawai negeri Belanda di Samarinda yang bernasib sama hanya karena mereka terus menjalankan tugasnya," dikutip dari
Setelah monumen diresmikan, keluarga korban meletakkan bunga di kuburan dan doa.
Kemudian, masyarakat Kalimantan Timur yang hadir, larut dalam suasana pidato yang mengharukan,
"memperingati korban tangan kejam Nippon, oleh sambutan dari Putra Mahkota Kutai dengan kata-kata yang dipilih dengan baik," isi pidato JO van Gruisen.
Setelah monumen diresmikan, pihak keluarga korban melakukan tabur bunga dan melakukan panjatan doa di kuburan massal korban kengerian tentara Nippon. (Er Riyadi)