Ritual selanjutnya, digelar pada keesokan pagi harinya.
Pada proses pagi hari inilah warga melarung miniatur kapal ke lautan.
“Pagi harinya, membuang atau melarung perahu kecil dengan tujuan penyakit tahunan di kampung ikut terbuang bersama perahu," Rory Syahrijal Karuddin, (2021).
Tradisi Mag'jamu menjelma menjadi khasanah budaya yang mesti dipelihara.
Tidak hanya bernilai spiritual bagi masyarakat, Mag'jamu juga bisa dijadikan magnet daya tarik wisatawan yang bekujung ke Kabupaten Berau.
Terlebih Kampung Tanjung Batu, salah satu pintu gerbang menuju, Pulau Derawan dan Maratua.
Dengan adanya tradisi Mag'jamu, Berau tidak hanya memiliki alam yang mempesona tapi juga peristiwa budaya yang luar biasa. (Er Riyadi)