Maka, para PSK yang jadi penyelundup senjata bagi laskar sekaligus hunian mereka menjadi tempatnya.
Keputusan Bung Karno mengikut sertakan PSK dalam revolusi oleh Soekarno pernah mendapatkan protes keras dari Ali Sastroamidjojo, tokoh PNI.
Perdebatan sengit antar kedua tokoh PNI tersebut tak terelakkan, bahkan Ali sempat mempertanyakan keputusan Bung Karno merekrut 670 PSK masuk menjadi anggota PNI cabang Bandung.
Fakta berkata lain, semua rakyat nusantara ingin bebas dari belenggu koloni, tidak terkecuali wanita penghibur itu.
Peran mereka sangat penting dalam menyongsong kemerdekaan Republik Indonesia sebagai mata-mata tentara kolonial.
Sejarah mencatat wanita kupu-kupu malam sebagai informan penting setara intelijen.
Informasinya sangat-sangat mahal dalam proses perjuangan kemerdekaan, dikutip dari Sosok.grid.id oleh Andreas Chris Febrianto Nugroho. (redaksi)