"Proyek ini bukan hanya menyasar kemacetan, tapi juga akan membuka peluang baru bagi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi," tambahnya.
Dari sisi pembangunan, terowongan ini direncanakan selesai pada tahun 2025. Pengerjaan proyek dilakukan dengan standar kualitas tinggi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Andi Harun juga menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus memantau kemajuan proyek ini untuk memastikan tidak ada kendala berarti dalam penyelesaiannya.
Selain mengurangi kemacetan, terowongan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, dengan membuka akses yang lebih mudah ke berbagai kawasan bisnis dan pusat ekonomi di Samarinda.
"Kami berharap proyek ini tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal lalu lintas, tetapi juga sebagai stimulan bagi sektor ekonomi dan pembangunan di seluruh kota," ujar Andi Harun.
Dengan target penyelesaian pada 2025, Terowongan Gunung Steleng diharapkan akan menjadi salah satu fasilitas infrastruktur utama yang mendukung visinya untuk menjadikan Samarinda lebih maju, terhubung, dan ramah bagi penghuninya.
(Redaksi)