Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi seimbang akan membantu Mama menjadi lebih kuat dan penuh energi.
Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi ibu menyusui di antaranya adalah
- Ikan dan makanan laut: kerang, ikan sarden, rumput laut, ikan salmon.
- Daging merah dan putih: ayam, daging sapi, hati ayam.
- Sayur dan buah-buahan: tomat, kol, bawang putih, brokoli, paprika, kale.
- Lemak sehat: kelapa, telur, yogurt, alpukat, minyak zaitun, ikan salmon.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, walnut, biji chia, flaxseed.
- Makanan berserat: kentang, ubi, oat, quinoa.
- Tahu, tempe.
Mama juga bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang disukai, lho. Jangan lupa untuk memperbanyak asupan cairan, terutama air putih.
Sebab, Mama membutuhkan cairan ekstra untuk meningkatkan suplai ASI dan mencegah sembelit yang mungkin terjadi setelah melahirkan.
4. Olahraga Rutin
Untuk meredakan rasa kalut dan cemas akibat baby blues, Mama bisa coba berolahraga secara rutin. Manfaat olahraga tidak hanya dapat membantu mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur Mama.
Tak perlu lama-lama kok, tapi tetap pastikan Mama konsisten dan rutin saat olahraga, ya. Misalnya, dengan menghabiskan waktu selama 20-30 menit tiap harinya.
5. Refreshing
Stres, baik secara fisik, emosional, atau psikis, bisa membuat Mama mengalami baby blues syndrome, terutama bagi para ibu baru.
Jika hal yang ini tengah Mama alami, cobalah ambil napas dalam-dalam. Ikutlah menghangatkan tubuh bersama dengan si Kecil yang perlu dijemur, sambil sekaligus menghirup udara segar. Bisa juga coba berjalan selama beberapa menit di sekitar rumah, sambil meluangkan waktu untuk menjernihkan pikiran.
6. Lakukan Hal yang Disukai
Saat Mama sedang stres, cobalah untuk mengalihkan perhatian ke hal lain yang mungkin bisa menambah semangat. Lakukan berbagai kegiatan yang Mama sukai (me time) untuk membantu melupakan stres yang tengah dihadapi.
Misalnya, dengan membaca buku, menonton televisi, mendengarkan lagu favorit, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah.
7. Konsultasi ke Psikolog
Masa-masa setelah melahirkan bisa menjadi momen yang sulit dan stressful bagi kebanyakan ibu baru. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola emosi Mama dengan baik.
Misalnya, kalau Mama merasa sangat sedih, kecewa, malu, atau frustrasi habis melahirkan, cobalah untuk mengutarakan perasaan Mama kepada pasangan atau orang terdekat agar merasa nyaman dan tenang.
Namun, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater jika stres dan gangguan mood yang Mama alami setelah melahirkan tidak kunjung bisa teratasi dengan cara-cara di atas.
Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
Baby blues adalah kondisi yang berbeda dengan postpartum depression (depresi pasca melahirkan). Keduanya sama-sama ditandai dengan perasaan kesedihan, kemurungan, dan kecemasan berlebihan yang tidak bisa dikendalikan.
Namun, postpartum depression bisa dibilang merupakan kondisi yang lebih parah daripada sindrom baby blues.
Gejala baby blues biasanya akan hilang dengan sendirinya, sementara depresi dapat berlangsung selama lebih dari 2 minggu setelah melahirkan sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Meski begitu, sindrom baby blues juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Apalagi jika gejalanya menetap hingga lebih dari 2 minggu.
Jika baby blues tidak segera ditangani dengan baik akan mengakibatkan depresi postpartum yang salah satu tanda gejalanya adalah keinginan untuk menyakiti bayi atau dirinya sendiri.
Sindrom baby blues yang berkelanjutan juga bisa berdampak pada produksi ASI, pengasuhan bayi, serta kesehatan Mama.
(Redaksi)